Dua satelit telekomunikasi yang dibawa oleh roket Proton-M dan diluncurkan
dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan, Senin, kini dinyatakan hilang
akibat kegagalan di bagian teratas Briz-M. Hal ini diberitakan oleh
situs nasaspaceflight.com.
Satelit telekomunikasi yang hilang tersebut adalah Telkom-3 and Ekspress-MD2. Peluncuran terjadi pada Senin (6/8) 19.31 GMT.
Pelontar
Proton yang meluncurkan satelit tersebut berukuran diameter 4,1 meter
pada bagian kedua dan ketiga, sementara diameter bagian pertamanya
adalah 7,4 meter. Total tinggi tiga bagian pelontar Proton itu adalah
42,3 meter.
Kendaraan Proton-M sebenarnya meluncur tanpa masalah,
namun menurut pernyataan Agen Luar Angkasa Rusia Roscosmos, saat
harusnya ada konfirmasi telah terjadi pemisahan pesawat, ternyata dua
satelit itu tidak berhasil sampai di orbit transfer karena masalah dalam
pembakaran Briz-M.
Laporan media Rusia RIA Novosti kemudian
mengonfirmasi bahwa kedua satelit itu dinyatakan hilang, makin menambah
panjang daftar kegagalan Briz-M, termasuk hilangnya satelit Ekspress-AM4
tahun lalu. Meski begitu, Briz-M sempat menjalani 12 misi sejak
kegagalan Ekspress-AM4 tersebut.
Peluncuran hari Senin lalu sudah ditunda beberapa kali sejak Mei, masalahnya adalah kegagalan pada bagian teratas Briz-M.
Satelit
Telkom-3 dibangun oleh ISS-Reshetnev serta peralatan komunikasinya oleh
Thales Aleniaspace. Satelit ini digunakan untuk melayani semakin
meningkatnya kebutuhan transponder di bisnis satelit Indonesia, terutama
untuk Telkom Group yang sudah menginvestasikan $200 juta ke proyek ini.
"Satelit
Telkom-3 dirancang bukan hanya untuk tujuan komersil atau perbaikan
kapasitas satelit mendukung kualitas infrastruktur ICT tapi juga
mendukung kebutuhan pemerintah seperti pertahanan dan keamanan (militer)
dan juga untuk operasional perusahaan-perusahaan milik negara," kata
Rinaldi Firmansyah, Presiden Telkom.
Ini adalah untuk pertama
kalinya Indonesia membeli satelit dari Rusia, sebelumnya satelit
Telkom-2 diluncurkan oleh Ariane 5 pada 2005.
Sebelumnya, pada 18 Juli 2012, peluncuran satelit Telkom-3 terpaksa mundur lagi karena ada kerusakan pada roket peluncurnya.
Saat itu, Telkom mengatakan masih menunggu hasil investigasi sampai
semua jelas sekaligus memastikan kapan satelit tersebut dapat
diluncurkan. Menurut Direktur Keuangan Telkom Honesti Basyir waktu itu
penundaan pengorbitan satelit merupakan hal yang biasa dalam industri
satelit.\
0 comments:
Posting Komentar